Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia tahun 2020 lalu cukup berdampak pada surutnya aktivitas ekonomi Indonesia. Seluruh sektor industri dan bisnis pun terkena dampak, termasuk sektor properti. Tingkat pengaruh COVID-19 terhadap sektor properti berbeda antara satu kota ke kota lain, tergantung pada besarnya skala pasar properti yang ada dan tingkat penyebaran COVID-19 di masing-masing kota.
Coldwell Banker Commercial (CBC) Indonesia mengatakan COVID-19 telah memberikan pengaruh terhadap pasokan maupun permintaan perumahan selama Q1-2020, terindikasi dari penurunan pasokan baru sebesar 5% dibandingkan Q4-2019 dan penyerapan permintaan yang cukup rendah pada proyek-proyek baru yang diluncurkan selama Q1-2020. Pasokan baru selama Q1-2020 sebagian besar mulai dipasarkan pada Januari dan Februari. Proyek-proyek tersebut diantaranya berlokasi di Maja, Balaraja, BSDCity, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Karawang. Sedangkan pada bulan Maret 2020, tidak terdapat penambahan pasokan baru di sector perumahan. Sebagian besar peluncuran proyek baru yang direncanakan pada pertengahan Maret ditunda karena kebijakan Pemerintah yang menghimbau social distancing dan membatasi jumlah orang yang boleh berkumpul. Sehingga, dikhawatirkan pada terbatasnya jumlah calon pembeli yang hadir. Didorong oleh kontribusi end user, perumahan pada segmen menengah ke bawah menjadi yang paling banyak diminati, antara lain yang berlokasi di Wilayah Tangerang-Banten, karena masih terdapat transaksi meskipun pada kondisi pandemic COVID-19 Perumahan yang didukung oleh aksesibilitas yang baik seperti memiliki akses langsung terhadap stasiun kereta api terus menunjukan penyerapan yang baik, karena moda transportasi menjadi nilai jual dan daya Tarik bagi end user. Beberapa calon pembeli masih melakukan korespondensi dengan agen pemasaran untuk mendapatkan informasi produk dibeberapa proyek meskipun ditengah pandemic COVID-19, dengan memanfaatkan layanan virtual. Bahkan beberapa dari mereka dating ke kantor pemasaran untuk menyelesaikan transaksi atau hanya melihat show unit dan kondisi lingkungan serta memastikan kualitas produk. Pasar perumahan di Jabodetabek tumbuh positif pada Q1-2020, karena beberapa proyek menikmati penyerapan yang lebih tinggi disbanding tahun lalu, terutama selama periode Januari dan Februari 2020. Pada dasarnya perumahan merupakan sector yang paling bertahan dan terus tumbuh dibandingkan dengan sector properti lainnya meskipun di tengah pandemic COVID-19 di Jabodetabek, terutama perumahan dengan harga < 1 Miliar atau perumahan segmen menengah ke bawah.
Walau sempat mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, bisnis properti Indonesia saat ini sudah mulai bangkit. Para pelaku bisnis sudah mulai melakukan penyesuaian konsep hunian dan strategi pemasaran yang tepat untuk kondisi saat ini. Sekitar bulan November-Desember lalu, banyak para calon pembeli yang sudah mulai melihat-lihat dan berburu properti.
Contohnya, di bisnis secondary property atau penjualan properti bekas. Banyak properti mulai terjual, meskipun dengan harga yang terkoreksi 20-30% di bawah harga normal. Begitu juga dengan bisnis properti primer, banyak para pengembang dan Bank-Bank yang mulai memberikan promo-promo menarik bagi para calon pembeli properti.
Untuk itu, Inilah saat yang tepat untuk Membeli Properti.
Untuk selengkapnya terkait perkembangan properti di Indonesia dapat mendengar penjelasan Pak Aloysius berikut : Watch Now
Contact Us First, and We will make an appointment.
Monday-Friday : 08.30 am - 05.00 pm
Saturday-Sunday : Closed